Visual Special Nisan KBS ( Kebun Binatang Surabaya ) By S.W
Pro
Dan Kontra Seputar Keberadaan Kebun Binatang Surabaya (Kbs) Kian Santer
Terdengar. Sebagian Pihak Memperjuangkan Dan Ingin Tetap Mempertahankan Kebun
Binatang Yang Sudah Ada Sejak Jaman Belanda Itu. Salah Satu Bentuk Kepedulian
Itu Dilakukan Oleh Segenap Alumni Sma Trimurti Surabaya. Bahkan Tri Rismaharini
Sendiri Sebagai Walikota Surabaya Telah Berjuang Keras Untuk Kebaikan Kebun
Binatang Itu.
Asal
Tahu Saja, Kbs Dulunya Bernama “Soerabaiasche Planten-En Dierentuin” (Kebun
Botani Dan Binatang Surabaya). Atas Jasa Seorang Jurnalis Bernama H.F.K. Kommer
Yang Memiliki Hobi Mengumpulkan Berbagai Jenis Binatang Itu Maka Mulai 31
Agustus 1916 Berdirilah Kebun Binatang Surabaya. Lokasi Kbs Yang Pertama Berada
Di Jalan Kaliondo Pada Tahun 1916, Kemudian Pada Tahun 1917 Pindah Ke Jalan
Grudo. Dan Pada Tahun 1920 Pindah Ke Daerah Darmo Sampai Sekarang Ini.
Dulu
Koleksinya Sangat Lengkap Entah Sekarang Ini. Terdapat Lebih Dari 300 Spesies
Satwa Dan Terdiri Atas Lebih Dari 4300-An Binatang. Termasuk Didalamnya Satwa
Langka Indonesia Maupun Dunia Yang Terdiri Atas Mamalia (Binatang
Menyusui), Aves (Bangsa Unggas), Reptilia (Hewan
Melata), Pisces (Jenis Ikan) Dan Masih Banyak Lagi.
Kbs
Pada Lebaran 1437 H (6-7 Juli 2016) Yang Baru Lalu Menjadi Salah Satu Tujuan
Mengisi Liburan Meriah Kami. Pada Hari Lebaran Ke-2, Bon-Bin Surabaya Masih
Dipadati Pengunjung. Bila Diperhatikan Dari Kendaraan Yang Berjajar Rapi Di
Halaman Parkir Pasti Pengunjung Bon-Bin Itu Setidaknya Berjumlah Ribuan Orang.
Harga
Tiket Masuk Kbs Sebesar 15 Ribu Untuk Setiap Orangnya. Setelah Membayar Tiket
Masuk, Petugas Bon-Bin Memberikan Stiker Yang Dilekatkan Pada
Pergelangan Tangan. Harga Ini Termasuk Lebih Mahal Bila Dibandingkan Dengan
Tiket Masuk Kebun Binatang Ragunan Jakarta Yang Hanya Sekitar 5 Ribu Rupiah
Perorangnya. Suasana Dalam Kbs Tak Ubahnya Keadaan Pada Beberapa Tahun Silam
Saat Kami Sekeluarga Berkunjung Ke Sana. Pada Libur Lebaran Tahun Ini, Kbs
Penuh Sesak Dengan Pengunjung, Hampir Tak Ada Tempat Untuk Rehat Sejenak,
Nongkrong Santai Sembari Melepaskan Rasa Lelah. Di Setiap Sudut Kbs Dijubeli
Para Pengunjung. Mereka Tidak Segan-Segan Menggelar Tikar Atau Alas Untuk
Sekedar Duduk-Duduk Atau Beristirahat Sambil Menikmati Bekal Makan Siang
Mereka.
Kbs
Memang Tidak Seluas Kebun Binatang Ragunan Yang Ada Di Jakarta. Masing-Masing
Koleksi Satwa Berada Di Tempat Yang Berdekatan. Untuk Bisa Menikmati Koleksi
Demi Koleksi Dan Berkeliling Kbs Tidak Membutuhkan Waktu Yang Lama. Kalau
Belakangan Terdengar Suara Sumbang Tentang Satwa Komodo Yang Tewas Akibat Gagal
Jantung Maka Pada Kunjungan Kami Di Libur Lebaran Kemarin Itu, Komodo Justru
Menjadi Pusat Perhatian Para Pengunjung Kbs. Pasalnya Hewan Yang Bernama
Ilmiah Varanus Komodoensis Itu Terlihat Sedang Bercanda-Ria
Dengan Komodo Lainnya. Kurang Jelas Apa Maksud Tingkah Laku Kadal Raksasa Yang
Panjangnya Bisa Mencapai 3 Meter Itu. Sebagian Pengunjung Termasuk Kami Menduga
Kalau Satwa Yang Kini Termasuk Langka Dan Harus Dilindungi Itu Sedang Kawin.
Tingkah Pola Hewan Yang Diduga Sebagai Sisa Binatang Purba Itu Seolah Sedang
Bercumbu-Rayu Dengan Lawan Jenisnya Atau Bahkan Mungkin Duel Untuk Berebut
Pasangan, Entahlah. Tentu Saja Hal Itu Mengundang Perhatian Para Pengunjung
Kbs.
Koleksi
Kbs Lainnya Seperti Kuda Nil Selama Ini Hanya Kami Lihat Saat Hewan Asal Sungai
Nil (Mesir / Afrika) Itu Sedang Berkubang Dalam Air. Pada Kunjungan Kemarin Itu
Kami Dan Tentunya Banyak Pengunjung Bon-Bin Lainnya Sempat Melihat Kuda Nil
Keluar Dari Kubangannya. Wow… Seperti Itu Wujud Hewan Bertubuh Kekar Dengan
Bobot Bisa Mencapai 5 Ton Itu. Kuda Nil Bermulut Besar Dengan Taring Yang
Sangat Tajam Ternyata Juga Makan Rerumputan Yang Tumbuh Di Sekitar Kolam Tempat
Ia Biasa Berkubang. Tak Lama Kemudian Ia Kembali Berendam Di Kubangannya.
Mengunjungi
Bon-Bin Ternyata Tidak Sekedar Mengisi Liburan Secara Meriah. Bila Kita
Perhatikan Secara Lebih Seksama, Papan Informasi Yang Terpasang Di
Masing-Masing Tempat Koleksi Satwa Bisa Dibaca Dan Dipahami Oleh Pengunjung.
Mereka Akan Mendapatkan Keterangan Singkat Dan Jelas Tentang Satwa Itu.
Mulai Dari Daerah Asal Satwa, Makanannya, Habitat Atau Tempat Hidupnya, Cara
Berkembang-Biaknya Dan Keterangan Lain Tentang Satwa Itu Yang Sangat
Bermanfaat. Singkat Kata, Melancong Ke Bon-Bin Tidak Sekedar Plesir Murah-Meriah
Namun Dari Segi Edukatif Kita Juga Mendapatkan Manfaatnya.
Pengunjung Yang Membludak Memang
Sangat Diharapkan Oleh Pihak Pengelola Kbs, Sayangnya Hal Yang Tak Terhindarkan
Juga Kerap Kali Terjadi. Aksi Buang Sampah Sembarangan Masih Saja Terjadi. Beberapa
Sudut Kbs Bukan Saja Banjir Oleh Para Pengunjung Namun Onggokan Sampah Masih
Terlihat Berserakan. Kami Sempat Nggak Mood Dengan Pemandangan
Seperti Itu. Padahal Slogan Atau Ajakan Untuk Menjaga Kebersihan Dan Kesehatan
Lingkungan Yang Berupa Papan Peringatan Sudah Dipasang Di Berbagai Penjuru Kbs
Namun Tetap Saja Sampah Menumpuk Di Sana-Sini.
http://www.kompasiana.com
No comments:
Post a Comment