Suara Aktivist Satwa Tentang Ketidaklayakan Beberapa ZOO Dinusantara - NgopiiMaste

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday 11 October 2017

Suara Aktivist Satwa Tentang Ketidaklayakan Beberapa ZOO Dinusantara


Seni Visual Beberapa Perwakilan Aksi Aktivist Satwa . Foto By CNN

Kebahagiaan Pengunjung Kebun Binatang Bertemu Satwa Unik Ternyata Berkebalikan Dengan Kondisi Para Hewan Itu. Menurut Penelusuran Kelompok Pemerhati Lingkungan, Sebagian Besar Kebun Binatang Di Indonesia Tidak Layak Bagi Hewan.

"Sekitar 90 Persen Kebun Binatang Tidak Layak Huni. Tidak Terpatok Siapa Pengelolanya, Swasta Atau Negeri Sama Saja," Kata Kepala Investigasi Kelompok Peduli Satwa Yayasan Scorpion Marison Guciano, Di Jakarta, Selasa (24/1).

"Hampir Semua Satwa Dalam Kebun Binatang Penuh Dalam Penderitaan," Lanjutnya.
Hasil Penelusuran Yayasan Scorpion Ke Beberapa Taman Margasatwa Yang Tersebar Di Indonesia Menemukan Ada Perlakuan Semena-Mena Terhadap Hewan.

Perlakuan Tersebut Berupa Kondisi Kandang Yang Tidak Cukup Bagi Hewan Dan Kotor, Kurangnya Akses Terhadap Makanan Dan Air, Perlakuan Petugas Yang Kurang Memperhatikan Hak Hewan, Serta Perilaku Pengunjung Yang Tidak Ditegur Oleh Pengelola.

"Hewan Seperti Gajah, Harimau, Kera, Elang, Dan Beruang Sering Dapat Perlakuan Kasar," Ujar Marison.

Dia Memberi Contoh Pada Kasus Beruang Madu Yang Menjadi Viral Di Dunia Maya. Marison Dan Tim Menemukan Beruang Diberi Makan Roti Yang Pada Dasarnya Bukan Makanan Asli Beruang Itu.

Dari Segi Kandang, Tempat Beruang Itu Hidup Tidak Memiliki Pohon Dan Lantai Dibuat Berupa Keramik. Padahal, Beruang Memiliki Hobi Memanjat Dan Mencari Serangga Di Tanah. Marison Menyebut Perlakuan Itu Dapat Membuat Binatang Stres Dan Menjadi Gila.

"Temuan Kami, Kebun Binatang Itu Ternyata Juga Tidak Memiliki Dokter Hewan. Padahal Ketersediaan Dokter Hewan Merupakan Syarat Mutlak Kebun Binatang Dapat Berdiri," Kata Marison.

Di Beberapa Tempat Lainnya Marison Dan Kawan-Kawan Juga Menemukan Banyak Kasus Serupa Seperti Kandang Orang Utan Yang Hanya Berukuran 1 X 1,5 Meter, Akses Kontak Langsung Antara Hewan Dan Pengunjung, Atau Kera Yang Mengalami Kehausan Karena Tak Diberi Minum.

Marison Mengatakan, Perlakuan Yang Tidak Memperhatikan Kesejahteraan Hewan Bukan Hanya Dari Ada Atau Tidaknya Makanan, Namun Juga Terkait Kebebasan Sang Hewan.

Beberapa Hewan Seperti Elang Dan Harimau Ditemukan Dikurung Atau Dirantai, Dengan Alasan Agar Dapat Dijadikan Objek Foto Oleh Pengunjung.

"Mereka Dapat Cukup Makanan, Tapi Perlakuan Terhadap Satwa Kejam Dan Dikondikasikan Untuk Kesenangan Atau Hiburan Pengunjung," Ujar Marison.

Menurut Marison, Kebun Binatang Saat Ini Telah Menyimpang Dari Fungsinya Sebagai Pelestarian Satwa. Seharusnya, Taman Margasatwa Itu Dibuat Menyerupai Tempat Aslinya Agar Sifat-Sifat Alami Binatang Tidak Hilang.

"Pada Realitasnya Kebun Binatang Bukan Lagi Sebagai Rumah, Tapi Jadi Neraka Bagi Satwa Kita," Ujar Marison.

Menanti Tindakan KLHK

Marison Berharap Agar Pemerintah Melalui Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK), Yang Bertanggung Jawab Terhadap Masalah Ini, Dapat Menindak Tegas Pengelola Kebun Binatang.

KLHK Juga Dituntut Untuk Bisa Menghentikan Eksploitasi Menyelamatkan Hewan-Hewan Yang Merupakan Milik Negara.

Marison Mengaku Sudah Mengirim Surat Kepada Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Melayangkan Petisi Yang Sudah Ditandatangani Lebih Dari 52 Ribu Orang, Dan Melaporkan Setiap Permasalahan.

"Belum Ditindak Lanjuti, Belum Ada Jawaban Dari KLHK," Ujar Marison.

Marison Meminta Agar Pemerintah Tidak Hanya Mengandalkan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia, Tetapi Juga Harus Melakukan Pengawasan Yang Sangat Ketat Terhadap Taman Margasatwa Di Indonesia.

"Menteri Siti Harus Melakukan Kunjungan Ke Lapangan Kemudian Melakukan Perbaikan Dan Inventarisasi. Kebun Binatang Kan Banyak Dan Permasalahannya Berbeda-Beda," Tutur Marison.

"Kondisi Ini Sudah Mencorang Nama Indonesia Dan Harus Dilakukan Reformasi Kebun Binatang."

Setelah Itu, KHLK Diminta Untuk Mengumumkan Hasil Permasalahan Tersebut Agar Sanksi Terhadap Pengelola Dapat Diawasi. Untuk Kebun Binatang Yang Memiliki Persoalan Akut, Marison Menyarankan, Agar Izin Pengelolaannya Dicabut.

Pada Jumat (20/1) Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar Berjanji Akan Segera Mengambil Sikap Atas Penelantaran 11 Beruang Madu Di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat.

Siti Menuturkan, Kementeriannya Telah Mengirim Tim Untuk Menginvestigasi Pembiaran Pengelola Kebun Binatang Bandung Terhadap 11 Beruang Tersebut.

Ia Berkata, Dokter Di Tim Itu Akan Memeriksa Kesehatan Beruang Secara Menyeluruh, Termasuk Kelayakan Tempat Pemeliharaan.


Sumber informasi    :    www.cnnindonesia.com

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here