Direktur Keamanan Informasi, Ditjen Aptika, Kementerian Kominfo, Aidil
Chendramata, Saat Memberikan Sambutan Pembuka Pada Audisi Dalam Program Born To
Protect Yang Ketiga Diselenggarakan Di Kampus STIKI Malang, Sabtu (21/10/2017).
Malang,
Kominfo - Kementerian
Komunikasi Dan Informatika Bergerilya Mencari Sumberdaya Manusia Tangguh Gladiator Muda Bidang Cyber Security. Direktur Keamanan
Informasi Ditjen Aplikasi Dan Informatika Kemkominfo Aidil Chendramata Menyatakan
Kegiatan Pencarian Bakat IT/Cyber Security Merupakan Bagian Upaya Mendukung
Transformasi Digital, Khususnya Dalam Pengamanan Sistem Dan Infrastruktur
Teknologi Informasi.
"Dari Born To Protect Ini Diharapkan Bakat-Bakat
Terbaik Yang Dapat Dibina Agar Dapat Menjadi SDM Yang Tangguh Untuk Menghadapi
Riuhnya Serangan Cyber Akhir-Akhir Ini, Sekaligus Terjun Langsung Mendukung
Industri-Industri Ekonomi Dalam Upaya Transformasi Digital," Katanya Dalam
Audisi Program Born To Protect Ketiga Di Kampus STIKI Malang, Jawa
Timur, Sabtu (21/10/2017).
Menurut
Direktur Keamanan Informasi, Kebutuhan SDM Yang Memiliki Kemampuan Dalam
Mengatasi Ancaman Serangan Cyber Di Indonesia
Sangat Tinggi. Sementara Jumlah SDM Yang Tersedia Masih Sangat Minim. "SDM
Yang Dibutuhkan Bukan Hanya Yang Memiliki Pengetahuan IT Atau Cyber Security Saja,
Mereka Juga Harus Memiliki Kualitas, Kapasitas, Dan Kemampuan. Born To Protect Ini Diharapkan Mampu Menjadi
Salah Satu Solusi Pemenuhan SDM Di Bidang IT," Jelasnya.
Secara
Khusus, Direktur Keamanan Informasi Menyebut, Tugas Kementerian Kominfo Lebih
Pada Mengawasi Serangan Dunia Maya Yang Ditujukan Pada Fasilitas Milik
Pemerintah Dari Beragam Tujuan Serangan. “Bisa Jadi Terorisme Atau Kritikal,
Mereka Ingin Menunjukkan Kemampuannya Serta Membuktikan Kehandalannya Di Bidang
TI,” Katanya.
Untuk
Mengurangi Dampak Serangan Di Dunia Maya, Menurut Direktur Aidil, Pihaknya
Sudah Menyiapkan Perangkat Aturan, Baik Melalui Undang Undang Maupun Turunannya
Berupa Peraturan Pemerintah (PP). “Selain Itu, Infrastruktur IT Dan Sosialisasi
Kepada Masyarakat Luas Terkait Aturan Yang Berkaitan Dengan IT,” Jelasnya.
Libatkan
Talenta Muda
Di
Era Digital, Kebutuhan SDM Keamanan Siber Dengan Kemampuan Dan Kapabilitas Untuk Menjadi Bagian Dari Cyber Security Nasional. CEO PT. Xynexis
International Eva Noor Mengungkapkan Kerja Bersama Kominfo Telah Dilakukan Di
2017. “Kami Melakukan Awareness Di 5
Kota Dalam Mensosialisasikan Program Yang Digagas. Dan Dengan Harapan Terus
Berlanjut Pada Kota-Kota Lain Ditahun Berikutnya,” Katanya.
Lebih
Lanjut Eva Menyebutkan Kegiatan Itu Ditujukan Mengajak Seluruh Lapisan
Masyarakat Luas, Khususnya Para Generasi Muda Yang Tertarik Dengan Program
Kemanan Siber. “Khusus Program Pencarian Bakat Di Cyber Security Ini, Tidaklah Harus Mengerti IT. Karena
Dengan Memiliki Ketertarikan Saja Sudah Cukup Yang Kemudian Akan Dihimpun Dan
Diberikan Training Khusus Di Bootcamp Yang Akan Di Selenggarakan 2 Minggu Pada
Tahapan Kedua Dalam Menjaring Para Kandidat,” Terangnya.
Pencarian
Bakat Born To Protect Mencakup Semua Warga Negara Indonesia
Yang Berumur 16 Tahun Keatas Dan Yang Berpendidikan Menengah Atas, Hingga
Perguruan Tinggi. “Semua Tentu Akan Ada Test Awal. Walau Kandidat Yang Ikut
Hanya Berbasis Berpendidikan Sekolah Menengah Atas Dan Tidak Berlanjut
Keperguruan Tinggi,Namun Berbakat Dan Punya Ke Inginan Kuat, Kenapa Tidak
Mungkin Itu Yang Bisa Menjadi Kandidat Utama,” Papar Eva.
Roadshow
Born To Protect Malang Diikuti
Sebanyak 897 Peserta Mahasiswa Dan Masyarakat Umum. Sebanyak 672 Peserta
Melakukan Registrasi Online Dan 225 Peserta Melakukan Pendaftaran Offline. Dari
Roadshow Itu, Ditargetkan Terseleksi 100 Orang Terbaik Yang Akan Mendapatkan
Pembinaan Character Building Serta Training Khusus Berstandard Internasional.
“Pembinaan
Karakter Ini Di Anggap Perlu Karena Banyak Orang Cerdas Dan Memiliki Keahlian
Bagus, Namun Banyak Sekali Dijumpai Keahlian Tersebut Digunakan Pada Hal-Hal
Yang Kurang Baik Atau Negatif, Khususnya Didunia IT,” Jelas Eva Membeberkan
Agar Dapat Terbentuk Mindset Pembela Bangsa Dan Negara Dari Serangan Siber Yang
Bisa Saja Menjadi Sebuah Ancaman Serius Kedepan.
Turut
Hadir Pada Gelaran Kompetisi BTP Yang Dihelat Di Malang Kali Ini, Kasubdit
Budaya Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi Dan Informatika Kemenkominfo, Kepala
Dinas Kominfo Kota Malang Dan Juga Sugeng Widodo Selaku Pembantu Ketua
III (Bidang Kemahasiswaan STIKI Malang).
Dalam
Kegiatan Di Malang, Juga Berlangsung Penandatangan Mou Born To Protect Wilayah
Jawa Timur, Sesi Hacking Contest, Seminar Kesadaran Keamanan Informasi/Cyber Security Awereness In Digital Economic, Dan Digital Camp. Terpilih 3 (Tiga) Gladiators Pemenang
Pada Kontes Photo IG Challenge Audisi Malang, Yang
Diumumkan Melalui Akun Resmi Instagram @Born2protect_Id.
Roadshow
Akan Berlanjut Ke Kota Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Bali, Samarinda, Makassar,
Dan Manado.
Sumber
informasi : www.kominfo.go.id
No comments:
Post a Comment