Seni Visual Kondisi Warga Gaza Di Tengah Serangan Israel.
Foto Dari KBR S.W
Lede Gaza — Jalur
Gaza Adalah Irisan Kecil Wilayah Yang Berada Di Antara Israel, Laut Tengah Dan Mesir.
Wilayah Yang Terus Menjadi Rebutan Ini, Selama Beberapa Dekade, Menjadi Wilayah
Konflik Yang Cukup Intens.
Serangan Militer Israel
Yang Kerap Terjadi Di Wilayah Itu Dan Blokade Ekonomi Yang Telah Berlangsung
Lama Membuat 20 Juta Penduduk Gaza Menderita Secara Ekonomi, Fisik, Dan
Emosional.
Sebagai Bentuk
Dukungan Dan Persahabatan, Warga Indonesia Mengumpulkan Uang Untuk Mendirikan
Sebuah Rumah Sakit Di Gaza Utara, Wilayah Yang Paling Rentan Terhadap Serangan.
Selama Satu Setengah Tahun Terakhir, Lebih Dari 300 Ribu Orang Mendapat Manfaat
Dari Perawatan Medis Di Sini.
Rumah Sakit Indonesia
Di Gaza Berada Di Atas Sebuah Bukit Di Luar Jabalya, Kamp Pengungsi Terbesar Di
Gaza. Jaraknya Hanya Tiga Kilometer Dari Perbatasan Israel.
Di Ruang Tunggu Rumah
Sakit, Terlihat Um Saddam Yang Berusia 62 Tahun Sedang Menunggu Antrean. Dia Datang
Ke Sini Untuk Berobat Karena Mengalami Gagal Ginjal. Dua Kali Seminggu Dia Ke
Rumah Sakit Untuk Menjalani Cuci Darah.
Putranya, Saddam
Suleiman, Mengatakan Rumah Sakit Ini Telah Membuat Hidup Mereka Lebih Mudah.
“Ibu Saya Adalah
Penderita Gagal Ginjal. Sebelum Rumah Sakit Ini Dibangun, Ibu Harus Menempuh
Jarak Yang Jauh Untuk Berobat Ke Rumah Sakit. Rumah Sakit Ini Secara Umum
Sangat Nyaman,” Kata Saddam.
Rumah Sakit Itu
Dinamakan Rumah Sakit Indonesia Karena Dibangun Dengan Menggunakan Uang Warga Indonesia.
Sumbangan Yang Terkumpul Mencapai 120 Miliar Rupiah Dan Disalurkan Melalui LSM
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).
Rumah Sakit Ini
Menjadi Tolok Ukur Persahabatan Antara Palestina Dan Indonesia. Sebagai Negara Islam
Terbesar Di Dunia, Indonesia Telah Lama Menunjukkan Dukungan Bagi Mayoritas Muslim
Di Di Sana. Kebijakan Luar Negeri Indonesia Pun Mendukung Kemerdekaan Palestina.
Rumah Sakit Ini
Berkapasitas 110 Tempat Tidur Dan Sudah Melayani 300 Ribu Pasien. Dr. Naser
Redwan, Kepala Departemen Bedah Mengatakan Rumah Sakit Indonesia Ini Mengatasi
Kesenjangan Kebutuhan.
”Dulu Tidak Ada
Operasi Khusus Di Utara Gaza, Hanya Ada Operasi Umum Dan Vaskuler. Rumah Sakit Indonesia
Ini Menawarkan Operasi Vaskuler Dan Syaraf. Operasi Terbuka Meliputi Operasi
Batu Atau Tumor Ginjal Dan Prostat,” Kata Dokter Naser.
Tujuan Rumah Sakit
Itu Awalnya Memberikan Perawatan Khusus, Terutama Untuk Operasi Dan Mengobati
Trauma Pasien Akibat Serangan Israel.
Tapi Dokter Ashraf
Alqedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Menjelaskan Rumah Sakit Ini
Kemudian Berubah Jadi Rumah Sakit Umum. Mereka Menawarkan Layanan Medis Yang
Dulunya Hanya Bisa Didapat Warga Gaza Bila Berobat Ke Luar Negeri.
“Rumah Sakit Ini
Telah Menjadi Fasilitas Kesehatan Terkemuka Di Gaza Utara. Beberapa Layanan
Penting Juga Mulai Ditawarkan Di Sini. Termasuk Pindai CT Dan MRI, Serta
Berbagai Operasi,” Kata Dokter Ashraf.
Rumah Sakit Ini
Terletak Di Gaza Utara, Dekat Perbatasan Israel Dan Yang Paling Sering Kena
Serangan Dari Militer Israel. Alqedra Mengatakan Rumah Sakit Kerap Menerima
Para Petani Yang Tertembak Di Sepanjang Perbatasan Utara Gaza.
Dalam Delapan Tahun
Terakhir Di Gaza, Ada Tiga Serangan Besar Israel. Wilayah Ini Juga Merasakan
Dampak Blokade Ekonomi Yang Diberlakukan Israel Selama Satu Dekade. Blokade Ini
Membuat Penduduk Gaza Sangat Miskin.
Delapan Puluh Persen
Warga Gaza Menerima Bantuan Makanan Reguler Dari Badan Bantuan Dan Pekerjaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Rumah Sakit Ini
Terbuka Untuk Semua Orang Di Gaza, Terutama Penduduk Di Utara. Kami Biasa
Melakukan Operasi Khusus Di Bidang Pembuluh Darah. Biaya Yang Kami Kenakan
Untuk Pendaftaran Dan Keadaan Darurat Juga Tidak Besar. Contohnya Untuk Biaya
Suntik Hanya Sekitar 4000 Rupiah,” Kata Muin Almasri, Kepala Media Dan Humas Di
Rumah Sakit Indonesia.
Rumah Sakit Indonesia
Satu-Satunya Rumah Sakit Yang Menyediakan Pelatihan Dan Pendidikan Bagi Lulusan
Dan Mahasiswa Kedokteran Di Gaza.
Sejak Dibuka, Rumah
Sakit Ini Didanai Oleh Kementerian Kesehatan Palestina Dan Ada Rencana Untuk
Menambahkan Lantai Gedung Dan Memperluas Rumah Sakit.
Sekutu Palestina Lainnya,
Seperti Uni Emirat Arab, Kuwait Dan Turki Juga Telah Membangun Rumah Sakit Di
Wilayah Konflik Tersebut
Sumber informasi : www.wappler.com
No comments:
Post a Comment